Aji Saipi Angin Versi 1
Pada zaman dahulu aji saipi angin ini sangat terkenal, karena aji
saipi angin telah memiliki daya kecepatan berjalan bagaikan angin, daya
ringan tubuh bagaikan kapas , sehingga orang yang memiliki aji saipi
angin ini dapat menempuh perjalanan jauh dengan memakan waktu beberapa
ment saja, itulah kehibatan aji saipi angin yang dimiliki oleh orang
orang yang dikatakan sakti.
Amalan yang digunakan, puasa 40 hari, makannya hanya dedaunan yang
dimakan mentah, tanpa dimasak dan digarami, adapun minumnya air putih
saja, mulai puasanya Sabtu kliwon, Aji dibaca dimuka pintu rumah ketika
akan berangkat, pakaian yang dipakai harus yang halal, waktu berjalan
yang terasa dingin cuma telinga. Selama menjalani puasa, setiap anda
selesai mengerjakan sholat fardhu amalannya dibaca sebanyak 7 kali dan
pada malam harinya setelah anda selesai mengerjakan sholat sunnah Hajad
amalanya dibaca sebanyak 100 kali.
Ajian yang di baca:
- ingsun amatak ajiku saipi angin
- lakuku ing iring barat lesus angin poncoworo bayu bojro sindung riwut
- sakabeh ing kekayon kangkatrajangpodo sol rubuh
- sakedep netro lakuku wus kemput ing jagad wetan
- kulon
- kidul
- lor
- iyo aku bayumu sikapi putih titise roh ilapi kang nglimputi jagad kabeh, saking kersaning Allah.
Sumber : <klik>, <klik>
Aji Saipi Angin Versi 2
Aji Saipi Angin mempunyai manfaat untuk meringankan tubuh. Bagaikan
kapas yang tertiup angin. Pemilik aji ini bila dalam keadaan memaksa,
seandainya bila bepergian jauh namun harus membutuhkan waktu yang cepat
dan dalam suasana yang mendesak bila dibaca mantranya maka pemilik aji
saipi angin laksana terbang di atas angin.
MANTRA :
“Bismillaahirrohmaanirrohiim”
“Assalaamu’alaikum saipi angin”
“Matek ajiku saipi angin”
“Nur ni wetan putih rupane”
“Nur ni kidul ireng rupane”
“Nur ni kulon abang rupane”
“Nur ni lor kuning rupane”
“Malaikat sepuluh ono gawe”
“Tampanono iyo aku iki dulurmu tuwo”
“Yen mlaku koyo angin”
Riyadhoh untuk menjalani ilmu ini.
Untuk mendapatkan aji saipi angin dalam melakukannya harus dijalani di
tengah hutan dan meniru kehidupan hewan hutan yaitu cara hidupnya ayam
hutan baik cara makan, minum, dan tidurnya hewan ayam tersebut.
Puasa sunnah 7 hari, dan hari terakhir tidak makan, minum, dan tidur selama sehari semalam.
Selama puasa mantra dibaca dari pagi sampai menjelang tidur.
Dalam menjalankan riyadhoh makan dan minumnya tidak boleh menggunakan
tangan, makan dimasukkan ke mulutnya seperti cara ayam makan makanan dan
meminum minuman.
Sumber : <klik>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar